Sejarah

Disudut Kota Bukittinggi terletak sebuah.Madrasah Aliyah (MA) yang merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah, setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 Pasal 3 ayat (1) serta Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0489/U/1992 tahun 1992 Pasal 1 Butir 6, yang bertujuan menyiapkan peserta didik agar mampu menjadi anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar yang dijiwai suasana keagamaannya.

MAN 1 Model Bukittinggi cikal bakalnya diawali dari peralihan Madrasah Persiapan IAIN (SP-IAIN) yang lokasinya di Kelurahan Gurun Panjang Bukittinggi, selanjutnya berdasarkan Keputusan Direktorat Pendidikan Agama Islam, Departemen Agama RI No. III/PAI/A-7/2380 tanggal 16 Maret 1978, SP-IAIN Bukittinggi diubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bukittinggi.Dalam perkembangannya MAN Bukittinggi ini pada tahun 1984 dibangun gedung baru (kampus baru) tepatnya di Kelurahan Kubu Gulai Bancah sampai sekarang.

Departemen Agama bekerjasama dengan UNDP/UNESCO padatahun 1992 melakukan treatment program pendidikan keterampilan, dan menetapkan MAN 1 Bukittinggi sebagai salah satu madrasah dengan Program Keterampilan, yakni Keterampilan Automotive (Servis Sepeda Motor) dan Tata Busana. Selanjutnya pada tahun 1998 dengan bantuan Islamic Development Bank (IDB) ditambah lagi dengan Keterampilan Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian (PPHP).

Perhatian pemerintah terhadap Madrasah ini, sesuai dengan lokasi yang mengizinkan dan adanya dukungan masyarakat, pemerintah kembali menetapkan madrasah ini jadi Madrasah Model. Hal ini sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, Nomor E.IV/PP.00.6/KEP/17A/1998 tanggal 20 Februari 1998.

Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan untuk lebih baik dari masa yang lalu dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta peserta didik, maka MAN 1 Model Bukittinggi berupaya untuk mendapat pengakuan Manajemen Mutu dari Dunia Internasional. Maka pada tanggal 20 Desember 2006 ditandatangilah MoU dengan SMKN 2 Bukittinggi yang telah lebih dulu mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000. Setelah melalui proses yang cukup panjang, maka pengakuan tersebut didapatkan melalui URS (United Registar of Systems) ditandai dengan Lounching ISO 9001:2000 pada tanggal 26 Juli 2007, dan pada tanggal 1 Oktober 2007 ditandatangani MoU dengan URS Jakarta. Tanggal 28 Mei 2008 resmilah MAN 1 Model Bukittinggi mendapatkan Sertifikat ISO 9001:2001 untuk pertama kalinya untuk jangka waktu 3 tahun kedepan, dan setiap tahunnya akan dilakukan audit Surveilance oleh URS dari Jakarta. Setelah berhasil mempertahankan Manjemen Mutu, maka pada tanggal 13 April 2011 kembali di perpanjang Sertifikat ISO tersebut, namun versinya diperbarui dengan ISO 9001:2008.

Pada tahun yang sama (2007) Departemen Agama menunjuk 4 madrasah sebagai Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI) yakni MAN 1 Model Bukittinggi dan 3 madrasah swasta, Untuk menfasilitasi kemajuan Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI), maka Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi bersama Departemen Agama Kota Bukittinggi melakukan kerjasama dibidang pendidikan dengan sekolah luar negeri, yaitu Seremban Negeri Sembilan Malaysia. Sekolah/madrasah yang ada di Bukittinggi mengadakan kerjasama dalam bentuk sekolah kembar dengan sekolah/madrasah yang ada di negeri Sembilan Malaysia yakni :MAN 1 Model Bukittinggi dikembarkan dengan Sekolah Menengah Kebangsaan Agama Syeikh Haji Mohammad Said (SMKA SHAMS), SMA 1 Bukittinggi dikembarkan dengan Sekolah Menengah King George dan SMK 2 Bukittinggi dikembarkan dengan Sekolah Menengah Tuanku Ja’far.